Thursday, June 26, 2014

Tips Agar Anak Taat & Rajin Salat

note for my future :)

1. Bangunkan Subuh sejak Balita.
Kebiasaan ini akan melekat sampai dewasa. Bila tidak, saat ini anda mengalami kesulitan membangunkan subuh remaja anda bukan?.

2. Bila anak anda belajar di Sekolah Umum (TK, SD, SMP & SMU).
Ikutkan mereka untuk mengikuti pelajaran agama di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), Sekolah Diniyah (sore) atau ikut Kajian Islam yang diselenggarakan Lembaga Dakwah atau Aktivis Masjid. Sebab dua (2) jam pelajaran agama di sekolah sangat tidak cukup untuk membentuk anak shaleh, tidak menyentuh materi ke-Islaman atau aqidah yang dapat dijadikan bekal hidupnya di masa datang yang semakin keras dan penuh tantangan.

3. Bila saat ini anda rutin melaksanakan Shalat Subuh berjamaah di Masjid, alhamdulillah.
Namun sayang kebanyakan orang tua “Egois”. Rajin berjamaah di Masjid, sementara anak dan isteri dibiarkan terlelap sampai matahari terbit. “Susah sih ngebanguninnya”, begitu alasan klasik yang mereka pegang. Disarankan mulai besok, coba sekali-kali shalat subuh berjamaah di rumah bersama anak & istri. Bangunkan satu persatu anggota keluarga dengan penuh kasih sayang. Maaf! jangan ada lagi kata-kata “Ah kasihan, masih kecil nanti ngantuk di sekolah” buanglah jauh-jauh alasan kuno tersebut. Dirikan shalat berjamaah di rumah, putera sulung laki-laki yang iqomah dan anda yang menjadi imam. Kemudian diikuti dengan wirid, dzikir do’a bersama. Dilanjutkan dengan membaca ayat suci Al-Qur’an yang disimak bersama, adakan interaktif tanya jawab, saling curhat antara satu dengan yang lainnya. Indah bukan? Bila sudah rutin bangun pagi, lalu ajak anak laki-laki anda ke Masjid dalam upaya menumbuhkan cinta masjid dan shalat berjamaah.

4. Hubungi Guru Ngaji, Wali Kelas dan Pembina Rohis di sekolah.
Minta kesediaannya agar menelepon putera anda secara dadakan 1s/d 2x sepekan, untuk membangun shalat subuh.

5. Sesekali ajak anak anda “piknik” ke rumah sakit.
Menengok orang sakit, melihat kamar mayat, mengantar jenazah ke Taman Pemakaman Umum (TPU) dan melihat memasukkan jenazah ke liang lahat. Ini penting, untuk mengingatkan bahwa hidup ini sementara, kita semua akan mati.

6. Sejak dini ajarkan kepada putera-puteri anda batasan aurat.
Insya Alloh nanti ketika telah baligh, kena taklif akan malu bila aurat mereka tersingkap, walaupun hanya sehelai rambut.

7. Bila putera-puteri anda mengadakan piknik atau tour bersama sekolah, jangan lupa mengingatkan mereka untuk membawa perlengkapan shalat.
Sebab Rasulullah saw berpesan kepada seluruh orang tua agar menyuruh putera-puterinya melaksanakan shalat, mulai usia 7 tahun. Atau mungkin pada suatu kesempatan anda mendapati sibungsu tertidur sebelum melaksankan shalat Isya. Setelah anda anggap telah cukup baginya tidur, bangunkan ia dengan lembut, bisikan kata-kata “Sayang belum Shalat Isya’ yah? Ayo papa antar berwudlu”. Interaksi ini insya Alloh akan berdampak positif bagi anak, “Oh, papa/mamaku care banget sama aku”.

8. Safari Masjid.
Sesekali ajak putera anda melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Jami’[1] yang berbeda-beda di sekitar kota anda, disetiap pekannya. Di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi) saja terdapat lebih dari 3.000 Masjid Jami’. Targetkan dalam sebulan sekian Masjid Jami’ umpamanya. Manfaatnya adalah untuk menumbuhkan kecintaan anak terhadap masjid sejak dini. Maaf! Ke Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Safari, Kebun Binatang Ragunan dan tempat-tempat rekreasi lainnya yang ada di Jakarta dan tempat terkenal yang berada di seluruh wilayah Indonesia, bahkan tempat rekreasi di manca negara pun bagi kalangan berduit sudah sering dikunjungi. Tapi ke Masjid Istiqlal dan Masjid Al-Azhar belum pernah anda kunjungi. Atau bahkan mereka tidak pernah ingin tahu dan shalat di dalamnya, maaf!! Ini seharusnya jangan sampai terjadi pada diri seorang muslim.

9. Ajarkan langsung nilai-nilai ajaran Islam yang anda kuasai.
Mulai dari hal-hal yang sederhana. Ajari makan-minum dengan tangan kanan, mengucapkan basmalah sebelum melakukan kegiatan, bersikap sopan terhadap sesama, hormat terhadap yang lebih tua, menghormati tamu, jujur, biasakan bersedekah kepada pengemis dan orang miskin, memberi salam dan lain sebagainya.

10. Baca Al-Qur’an dan kitab hadits dengan terjemahannya.
Jelaskan kepada anak maksudnya sesuai tingkat pemahaman anak dan daya pikirnya.

11. Anda adalah “Teman Setia” anak anda.
Artinya anda harus siap mendengar setiap keluhan dan keluh-kesahnya, tempat curhat dan 
mencari solusi, jangan keras, kasar, sangar terhadap anak sehingga anak takut dan segan untuk berbagi kesulitan dengan anda, dikhawatirkan dia akan mencari solusi dari luar, teman sepermainannya yang bisa menjerumuskannya ke lembah narkoba. Naudzubillah

12. Buat anda yang masih doyan nonton Televisi (TV).
Bikin kesepakatan kapan dan acara apa yang pantas ditonton oleh orang dewasa dan anak. Jangan sampai siibu lebih tahu acara sinetron dari pada Pekerjaan Rumah (PR) anaknya di sekolah. Bahkan yang lebih konyol karena siibu saking maniak dengan acara sinetron tertentu, anaknya dibiarkan tidak bikin PR malah diajaknonton bareng. Ini jangan sampai terjadi. Ketahuilah bahwa madharat dari acara televisi lebih banyak dari pada manfaatnya, jangankan acara orang dewasa ditonton anak-anak, film anak-anak pun banyak yang tidak layak ditonton oleh anak-anak itu sendiri karena tema yang disampaikan adalah tema untuk 17 tahun ke atas, porno, dan merusak akhlak.

13. Biasakan Sahur Bareng.
Untuk puasa sunah Senin-Kamis, atau puasa tengah bulan Islam tiap tanggal 13, 14, 15 dan sesekali Shalat Tahajud bersama.

14. Hiasi rumah Anda dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an.
Setelah menunaikan Shalat Maghrib, anda atau salah seorang keluarga anda membaca Al-Qur’an dengan nyaring. Atau perdengarkan bacaan Al-Qur’an dengan memuatar CD murottal, atau ceramah Islam yang penuh manfaat.

15. Ciptakan kehangatan Silaturahim dalam keluarga.
Jangan karena sibuk di kantor atau di tempat kerja anda tidak punya waktu untuk bersilaturahim, karena begitu gigihnya anda mencari harta. Maaf! Tapi kenapa anda tidak “ngotot” mendidik anak agar menjadi shalih. Tidak inginkah kelak anak anda yang shaleh yang memasukkan anda ke liang lahat, dia yang memimpin shalat jenazah dilanjutkan dengan permohonan maaf kepada Alloh untuk anda, sehingga karenanya anda mendapat pertolongan dan keselamatan dari azab Alloh. 

16. Hati-hati dengan propaganda Barat (Yahudi & Nasrani).
Begitu bernafsunya mereka untuk merusak moral dan akhlak generasi Islam. Mengapa anda tidak memiliki semangat seperti mereka dalam membentuk anak shaleh.

17. Khatimah.
Ingat sampaikan semua point-point di atas dengan bijak, sabar, ikhlas, jangan bosan! Sebab Alloh-lah yang memberi taufik dan hidayah (petunjuk), kita hanya berusaha dan ikhtiar dengan menyampaikan.
Sumber: Lembaran Sabila Akhbar


0 comments:

Post a Comment