note for my future :)
1. Bangunkan Subuh sejak Balita.
Kebiasaan ini akan melekat sampai dewasa. Bila tidak, saat ini anda mengalami kesulitan membangunkan subuh remaja anda bukan?.
2. Bila anak anda belajar di Sekolah Umum (TK, SD, SMP & SMU).
Ikutkan
mereka untuk mengikuti pelajaran agama di Taman Pendidikan Al-Qur’an
(TPA), Sekolah Diniyah (sore) atau ikut Kajian Islam yang
diselenggarakan Lembaga Dakwah atau Aktivis Masjid. Sebab dua (2) jam
pelajaran agama di sekolah sangat tidak cukup untuk membentuk anak
shaleh, tidak menyentuh materi ke-Islaman atau aqidah yang dapat
dijadikan bekal hidupnya di masa datang yang semakin keras dan penuh
tantangan.
3. Bila saat ini anda rutin melaksanakan Shalat Subuh berjamaah di Masjid, alhamdulillah.
Namun
sayang kebanyakan orang tua “Egois”. Rajin berjamaah di Masjid,
sementara anak dan isteri dibiarkan terlelap sampai matahari terbit. “Susah sih ngebanguninnya”,
begitu alasan klasik yang mereka pegang. Disarankan mulai besok, coba
sekali-kali shalat subuh berjamaah di rumah bersama anak & istri.
Bangunkan satu persatu anggota keluarga dengan penuh kasih sayang. Maaf!
jangan ada lagi kata-kata “Ah kasihan, masih kecil nanti ngantuk di sekolah”
buanglah jauh-jauh alasan kuno tersebut. Dirikan shalat berjamaah di
rumah, putera sulung laki-laki yang iqomah dan anda yang menjadi imam.
Kemudian diikuti dengan wirid, dzikir do’a bersama. Dilanjutkan dengan
membaca ayat suci Al-Qur’an yang disimak bersama, adakan interaktif
tanya jawab, saling curhat antara satu dengan yang lainnya. Indah bukan?
Bila sudah rutin bangun pagi, lalu ajak anak laki-laki anda ke Masjid
dalam upaya menumbuhkan cinta masjid dan shalat berjamaah.
4. Hubungi Guru Ngaji, Wali Kelas dan Pembina Rohis di sekolah.
Minta kesediaannya agar menelepon putera anda secara dadakan 1s/d 2x sepekan, untuk membangun shalat subuh.
5. Sesekali ajak anak anda “piknik” ke rumah sakit.
Menengok
orang sakit, melihat kamar mayat, mengantar jenazah ke Taman Pemakaman
Umum (TPU) dan melihat memasukkan jenazah ke liang lahat. Ini penting,
untuk mengingatkan bahwa hidup ini sementara, kita semua akan mati.
6. Sejak dini ajarkan kepada putera-puteri anda batasan aurat.
Insya Alloh nanti ketika telah baligh, kena taklif akan malu bila aurat mereka tersingkap, walaupun hanya sehelai rambut.
7. Bila
putera-puteri anda mengadakan piknik atau tour bersama sekolah, jangan
lupa mengingatkan mereka untuk membawa perlengkapan shalat.
Sebab
Rasulullah saw berpesan kepada seluruh orang tua agar menyuruh
putera-puterinya melaksanakan shalat, mulai usia 7 tahun. Atau mungkin
pada suatu kesempatan anda mendapati sibungsu tertidur sebelum
melaksankan shalat Isya. Setelah anda anggap telah cukup baginya tidur,
bangunkan ia dengan lembut, bisikan kata-kata “Sayang belum Shalat Isya’ yah? Ayo papa antar berwudlu”. Interaksi ini insya Alloh akan berdampak positif bagi anak, “Oh, papa/mamaku care banget sama aku”.
8. Safari Masjid.
Sesekali ajak putera anda melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Jami’[1]
yang berbeda-beda di sekitar kota anda, disetiap pekannya. Di wilayah
Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi) saja terdapat lebih
dari 3.000 Masjid Jami’. Targetkan dalam sebulan sekian Masjid Jami’
umpamanya. Manfaatnya adalah untuk menumbuhkan kecintaan anak terhadap
masjid sejak dini. Maaf! Ke Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol,
Taman Safari, Kebun Binatang Ragunan dan tempat-tempat rekreasi lainnya
yang ada di Jakarta dan tempat terkenal yang berada di seluruh wilayah
Indonesia, bahkan tempat rekreasi di manca negara pun bagi kalangan
berduit sudah sering dikunjungi. Tapi ke Masjid Istiqlal dan Masjid
Al-Azhar belum pernah anda kunjungi. Atau bahkan mereka tidak pernah
ingin tahu dan shalat di dalamnya, maaf!! Ini seharusnya jangan sampai
terjadi pada diri seorang muslim.
9. Ajarkan langsung nilai-nilai ajaran Islam yang anda kuasai.
Mulai
dari hal-hal yang sederhana. Ajari makan-minum dengan tangan kanan,
mengucapkan basmalah sebelum melakukan kegiatan, bersikap sopan terhadap
sesama, hormat terhadap yang lebih tua, menghormati tamu, jujur,
biasakan bersedekah kepada pengemis dan orang miskin, memberi salam dan
lain sebagainya.
10. Baca Al-Qur’an dan kitab hadits dengan terjemahannya.
Jelaskan kepada anak maksudnya sesuai tingkat pemahaman anak dan daya pikirnya.
11. Anda adalah “Teman Setia” anak anda.
Artinya
anda harus siap mendengar setiap keluhan dan keluh-kesahnya, tempat
curhat dan
mencari solusi, jangan keras, kasar, sangar terhadap anak
sehingga anak takut dan segan untuk berbagi kesulitan dengan anda,
dikhawatirkan dia akan mencari solusi dari luar, teman sepermainannya
yang bisa menjerumuskannya ke lembah narkoba. Naudzubillah
12. Buat anda yang masih doyan nonton Televisi (TV).
Bikin
kesepakatan kapan dan acara apa yang pantas ditonton oleh orang dewasa
dan anak. Jangan sampai siibu lebih tahu acara sinetron dari pada
Pekerjaan Rumah (PR) anaknya di sekolah. Bahkan yang lebih konyol karena
siibu saking maniak dengan acara sinetron tertentu, anaknya dibiarkan
tidak bikin PR malah diajaknonton bareng. Ini jangan sampai terjadi.
Ketahuilah bahwa madharat dari acara televisi lebih banyak dari pada
manfaatnya, jangankan acara orang dewasa ditonton anak-anak, film
anak-anak pun banyak yang tidak layak ditonton oleh anak-anak itu
sendiri karena tema yang disampaikan adalah tema untuk 17 tahun ke atas,
porno, dan merusak akhlak.
13. Biasakan Sahur Bareng.
Untuk puasa sunah Senin-Kamis, atau puasa tengah bulan Islam tiap tanggal 13, 14, 15 dan sesekali Shalat Tahajud bersama.
14. Hiasi rumah Anda dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an.
Setelah
menunaikan Shalat Maghrib, anda atau salah seorang keluarga anda
membaca Al-Qur’an dengan nyaring. Atau perdengarkan bacaan Al-Qur’an
dengan memuatar CD murottal, atau ceramah Islam yang penuh manfaat.
15. Ciptakan kehangatan Silaturahim dalam keluarga.
Jangan
karena sibuk di kantor atau di tempat kerja anda tidak punya waktu
untuk bersilaturahim, karena begitu gigihnya anda mencari harta. Maaf!
Tapi kenapa anda tidak “ngotot” mendidik anak agar menjadi shalih. Tidak
inginkah kelak anak anda yang shaleh yang memasukkan anda ke liang
lahat, dia yang memimpin shalat jenazah dilanjutkan dengan permohonan
maaf kepada Alloh untuk anda, sehingga karenanya anda mendapat
pertolongan dan keselamatan dari azab Alloh.
16. Hati-hati dengan propaganda Barat (Yahudi & Nasrani).
Begitu
bernafsunya mereka untuk merusak moral dan akhlak generasi Islam.
Mengapa anda tidak memiliki semangat seperti mereka dalam membentuk anak
shaleh.
17. Khatimah.
Ingat
sampaikan semua point-point di atas dengan bijak, sabar, ikhlas, jangan
bosan! Sebab Alloh-lah yang memberi taufik dan hidayah (petunjuk), kita
hanya berusaha dan ikhtiar dengan menyampaikan.
Sumber: Lembaran Sabila Akhbar
0 comments:
Post a Comment