Saudara laki-lakiku telah mengajariku banyak hal, mulai dari yang
remeh sampai yang besar. Untuk saudari perempuannya ini, dia pun rela
berkorban. Aku jadi harus mengakui bahwa sosoknya yang seringkali menjengkelkan
bisa berubah menjadi pahlawan. Tapi, seringkali aku gengsi untuk mengucapkan
terima kasih padanya. Padahal aku patut berterima kasih padanya
atas beberapa hal dalam hidupku selama ini.
1. Walau
Sering Mengusili, Terima kasih Telah Membuatku Merasa Selalu
Terjaga dan Terlindungi

Mereka selalu menjaga dan
melindungiku. Saudara laki-lakiku akan selalu siap menjaga dan melindungiku.
Saat bapak dan ibu sedang pergi ke luar kota, mereka lah yang menggantikan untuk menjaga dan melindungiku. Mereka bisa menjadi seorang ksatria dalam
keluarga, meskipun peran itu kadang diambilnya dengan sikap gengsi. Saat aku
sedang dalam bahaya, mereka akan memasang tubuhnya di depanku.
Dia adalah besi yang memang ditempa oleh bapak dan ibu untuk menjadi
perisai. Dia akan selalu menjadi penjaga dan pelindungku.
2. Mungkin Mereka Sering Egois dalam Urusan Berbagi Makanan
dan Channel TV. Namun Untuk Hal-Hal yang Lebih Kubutuhkan, Mereka Selalu
Rela Mengalah.
Terimakasih sudah mau mengalah. Mereka tak pernah mengeluh
ketika harus mengalah padaku. Soal kenapa mereka harus mengalah, mereka juga tak
pernah menjadikannya masalah. Tentu sebagaimana manusia yang
lain dia pernah sedikit egois, tapi itu semua tidak sebanding dengan
sikap penolong dan pemurahnya.. Sekarang, ketika aku
lebih dewasa, aku tahu bagaimana rasanya mengalah. Ternyata, mau dan rela untuk
mengalah itu tak pernah mudah untuk dilakukan. Tapi mereka selalu bisa
melakukannya untukku — sampai sekarang. Terima kasih, Abang, sudah mau dan rela
mengalah demi aku.
Terimakasih sudah menjadi temanku. Saat aku sedang tak ada teman
untuk diajak makan, jalan-jalan atau nonton, mereka akan menyesuaikan
jadwalnya untuk memenuhi permintaanku dan menemaniku. Meski mereka juga
punya urusan pribadi sendiri, sebisa mungkin akan meluangkan waktu untukku. Mereka tidak mau mengecewakanku. Kalaupun sedang tak bisa, mereka akan
membayarnya lunas di hari lain. Sekali lagi, mereka selalu rela mengalah
untukku.
4. Saat Aku Perlu Mengutarakan Rahasiaku yang Paling “Hitam”,
Terima Kasih Telah Mendengarkan, mereka adalah teman diskusi terbaikku.
Saat aku sedang dirundung masalah, mas akan rela meminjamkan
telinganya untuk mendengar keluh kesahku. Mereka akan mendengarkan semua
curahan hatiku dan memberikan solusi, meski kadang membodoh-bodohkan aku dan
membully, tapi tetep memberikan nasihat dan solusi untuk adeknya. Mereka juga
adalah teman diskusi favoritku. Dengannya, aku berbincang tentang apa
saja (kecuali asmara, yaap kita emang tertutup masalah cinta hahah): persahabatan, pekerjaan, hobi, berita-berita
up to date hingga masalah-masalah dalam keluarga. Lewat matanya, aku bisa menilai
segala sesuatu dari banyak sudut pandang.
5. Dengan Menekanku Menuntaskan Tugas dan Kewajibanku, Terima
Kasih Telah Mengajariku Untuk Lebih Mandiri.
Mereka mengajariku untuk mandiri. Mereka adalah sosok panutanku
saat aku belajar menjadi mandiri. Bapak dan ibu selalu menyuruhku untuk
mencontoh sikapmu yang selalu bisa mandiri dalam segala hal. Kata mereka,
aku tak boleh kalah walaupun aku perempuan. Diam-diam dia telah
mengajariku bagaimana agar aku bisa menjadi seseorang yang mandiri. Mereka yang mendorongku untuk bisa melakukan apapun dengan kedua tanganku
sendiri. Meskipun pekerjaan cowok, kadang mereka tetep membiarkanku
mengerjakannya sendiri, Nampak kan seperti memaksa adek perempuannya ini agar
mandiri, dan bila mentok adeknya butuh bantuan, pasti langsung diselesaikan :”)
6. Meskipun Selalu Ada, Mereka Tak Ingin Aku Jadi Manja. Terima
Kasih Telah Mengajariku Pentingnya Sebuah Ketangguhan
Mereka membuatku menanjadi perempuan tangguh. Mereka selalu
berusaha untuk berani dan kuat di hadapanku, karena dia tahu aku akan
mencontohmu. Mereka tidak ingin memberi contoh yang buruk kepada saudarinya.
Meskipun Mereka selalu melindungi dan menjagaku, dia tidak ingin
membuatku menjadi perempuan yang manja. Meskipun aku adalah
seorang perempuan, Mereka selalu memberiku pemahaman bahwa aku bisa berjuang
layaknya seorang pria. Mereka ingin melihatku tumbuh menjadi perempuan yang
tangguh, yang bisa menjaga diriku sendiri saat dia tak ada di sampingku.
7. Terima Kasih Telah Mengajakku Bermain,
Termasuk Permainan-Permainan yang Membuat Orang Bilang Aku Tomboy!
Terimakasih sudah mengajakku bermain.. Dulu mereka sering
mengajakku bermain, walaupun itu permainan anak laki-laki. Bahkan karenanya
juga, aku sempat jadi perempuan yang tomboy. Jika aku mengingat masa-masa itu,
aku tidak menyesal. Aku justru sangat bersyukur sekali; tak semua
perempuan di dunia ini bisa merasakan pengalaman seru seperti itu. Mereka pernah mengajakku bermain skateboard, basket, layang-layang, kelereng,
cuek bebek, gak kenal make up, sepatu sporty semua, ga gampang ngedumel, dll .
Karena mereka, aku pernah merasakan bagaimana serunya hidup ala anak
laki-laki.
8. Terima Kasih! Karenamu, Aku Tahu dan Bisa Mengerti Bagaimana
Hidup Seorang Laki-laki
Karena mereka, aku jadi tahu bagaimana laki-laki itu.. Karena aku sering berdiskusi dengannya, sedikit banyak aku tahu
bagaimana rupanya seorang laki-laki itu. Aku tahu bagaimana tingkah laku,
sifat, kebiasaan, hobi, cara pandang, dan cara berpikir mereka. Karena
dia juga, aku jadi tahu bahwa perempuan dan laki-laki adalah dua manusia
yang punya banyak perbedaan. Karena itulah, aku jadi bisa lebih mudah dekat
dengan teman laki-laki.
9. Pendapatmu Kuhargai. Meski Kita Tak Selalu Bisa Setuju, Engkau
Selalu Ikhlas Memberi Solusi.
Mereka selalu memberikan solusi terbaik untukku. Karena pemikirannya yang lebih dewasa serta sudut pandang laki-lakinya yang berbeda denganku, mereka selalu bisa memberikan alternatif solusi yang baik untukku. Saat aku kebingungan menemukan jalan keluar yang tepat dalam masalah yang kuhadapi, mereka akan selalu datang untuk membantuku memecahkan kebuntuanku.Mereka akan memberikan pendapat terbaikmu. Mereka selalu bisa aku andalkan untuk menjadi penolongku. Maafkan jika adek perempuanmu ini suka ngeyel dan nggondok misal diberitau hehehe sudah bawaan wanita :”)
10. Terima Kasih Sudah Membelaku Saat Aku Nakal Lalu Bapak
dan Ibu Marah Padaku… Mereka selalu (kadang) membelaku
Saat aku berbuat kesalahan dan Bapak-Ibu marah kepadaku,
seringkali mas menjadi seorang penengah di antara aku dan mereka. Mereka melakukan itu karena bertekad menjaga rumah dari keributan. Di
sisi lain, mereka juga takkan tega melihatku tertekan atau terpojokkan. Mereka selalu berusaha meredam emosi orang tua kami, mengundang mereka melihat
segala sesuatu dari perspektifku yang memang lebih muda. Apapun keadaannya, mereka akan melindungiku semampunya. Namun tak jarang juga, saat bapak dan
ibu marah kepadaku, mereka malah jadi provokator hingga aku dimarai
habis-habisan hahhaa karena kadangpun aku juga nakal suka mengadu ke bapak dan
ibu :p
11. Dan Terima Kasih Sudah Mau Bertanggung Jawab Atas Diriku dan
Keluarga, Saat Bapak Sudah Tak Lagi Bisa Melakukannya…
Terimakasih telah menggantikan tanggungjawab bapak. Saat masa
pertengahan kuliah semester 5, Bapak telah tiada dan tanggung jawabnya pun
engkau ambil alih. Mas dan ibuk yang membanting tulang mencari uang untuk menyelesaikan pendidikanku, mereka laki-laki terhebat setelah Bapak. Mereka yang akan bertanggung
jawab dan berkorban untuk ibu dan aku sampai akhir hayatnya nanti.
Yaaaa karena mereka aku bisa menyelesaikan kuliah, karena mereka aku masih bisa menikmati hidup dengan nyaman, karena mereka pula yang membantu
acara pernikahanku dan bertanggungjawab menjadi wali nikah dan saksi nikah saat aku diserahkan kepada
sesosok lelaki pilihanku.
Doakan adekmu ini selalu, meski sudah jadi istripun masih butuh banyak masukan dan nasihatmu. semoga gak gampang nggondokan, semoga lebih wise dan kontrol emosi, semoga bisa menjalankan tugas istri sesuai syariat dan kehendak suami. Jangan pernah sungkan untuk membimbing dan memarahi adek "kecilmu" ini heheh terus diskusi dalam berbagai hal yaa..
Dan doa serta harapan untuk mas-masku, smoga bisa menjadi pemimpin keluarga kecilnya, menafkai dan membimbing istri dan anak-anaknya penuh tanggung jawab jon ! semoga mas agam segera mendapatkan jodoh yang sayang sama keluarga dan selalu sabar ngadepin ciriwiiitmu :p..
Semoga semoga semoga selalu tetap menjadi pelindung bagi ibu dan adeknya truuuss yaaa mas-masku.. yang wajib untuk diingat : jaga ibuk trus (secara omongan, hati, dan fisik) karena Anak Laki-laki wajib mendahulukan ibunya baru istri, dan Anak Perempuan yang udah nikah wajib patuh ke suaminya dulu baru ibunya (aamiit bu heheh) *semoga inget trus* *semoga kalo lupa ada yang ngingetin*
I’m so lucky to have you booth !!
Terima kasih mas nagan, mas agam !
- adek kecilmu yang sudah sangat besar :") -
LoVeLy
ReplyDelete