Monday, June 15, 2015

Wanita-Annisa Akhir Zaman (?)

Wanita itu .....
lembut bukan lemah
kalem bukan manja
tegas bukan keras
kuat bukan kasar
bersemangat bukan cari perhatian
cerdas dan mau berbagi
pandai bersolek sesuai kaidah
paham agama namun tak menggurui
mandiri namun tetap butuh sandaran dan berteduh :)

entah mudah atau tidak menjadi seorang wanita
namun saya menikmatinya..
menikmatinya dengan rasa was-was terkadang
iya was-was..
karena dari cara berpakaian,berpenampilan,
bergahul, tingkah laku, hingga mulut mudah sekali menimbulkan dosa... 

wanita diciptakan penuh keistimewaan,
namun dari istimewanya ternyata mudah membuat lalai
dan terkadang mudah terbawa egois diri serta emosi hati..

begitu pula dengan saya,
bukan wanita suci yang tanpa dosa..
bukan wanita alim tanpa cela...

perlu banyak sekali bermuhasabah
namun terkadang kurang istiqomah
saat up penuh semangat ibadah 
hingga meleleh airmata teringat semua dosa
saat down ibadahpun menurun takberaturan
seakan lupa kematian kian dekat...

semoga selalu bisa saling mengingatkan,
semoga selalu diberi kemudahan untuk berbenah diri
semoga selalu diridhoi untuk mengais pahala di dunia untuk simpanan di akhirat kelak..
hingga neraka tak dipenuhi oleh wanita-wanita yang penuh siksaan

Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat :
[1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan
[2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring.
Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)


Astaghfirullah.....
smoga saya dan anda termasuk annisa di akhir zaman penghuni surga.......
aamiin



-hoka rahayu-

Korelasi yang bertentangan, namun sempurna :)

Ayah sosok yang keras, tegas, selalu memberikan banyak aturan dan targetan untuk anak - anaknya ..
Namun dibalik itu ayah yang mampu membangkitkan semangat, mengubah pola pikir ke depan dan menjadikan mental baja .. 
Kata-katanya yang terkadang kasar namun sangat memotivasi.. 
Benar-benar merindukan sosok beliau :')

Ibu yang sangat kuatir saat anknya menenteskan air mata, sering memberi wejangan-wejangan yang terkadang tak kita hiraukan, pahlawan dalam hidup selalu memberikan kasih sayang yang tak pernah lelah, mendekap anak-anaknya kala siang dan dinginnya malam, mampu ceriakan hati ini saat terpuruk .. Suatu sosok yg indah yg tak mungkin tergantikan oleh siapapun ...

Suatu korelasi yg sempurna antara bapak dan ibu, saling melengkapi dan berbagi .. 
Kerikil dan batu-batu besar dalam hidup mampu mereka lewati hingga maut yg memisahkan ..
Sangat beruntung memiliki kedua org tua seperti beliau .. 
Semoga bapak tenang dan tersenyum di alam barzah, setiap doaku selalu terselip namamu .. 
Dan smoga kesehatan serta kebahagiaan melekat selalu untuk ibu, hanya doa2 terbaik yg mampu kuberikan ..
Terimakasih atas semua yg telah bapak ibu beri, tak ternilai smua yg telah ak rasa dan dapatkan..  Terimakasih Ya Allah hamba diciptakan pada lingkungan yg istimewa :)
Pengharapan yang belum terwujud smoga segera dijalankan. 
Hidup mati rejeki jodoh semua kuasaMU, 
hamba hanya mampu berdoa, usaha, dan bersyukur.. 
Jadikan hamba sosok yg bermanfaat dan mampu membahagiakan bapak ibu serta orang-orang di sekitar saya .. 
KaruniaMU sungguh indah Ya Robbi :')

Fabiayyiallahirobbikumatukaziban........

-hoka rahayu-

Self Development

Semangaaattt Pagiiii !
lagi pengen share dari kiriman temen di grup whatsapp nih, jadi bisa dibaca berulang-ulang kalo pengen dan buat self reminder :)
*gak ada niatan rasis ato provokatif yaa gaes* kita sama-sama ambil positifnya aja ...

Prof. Aik Kwang dr University of Queensland, dlm bukunya "Why Asians Are Less Creative Than Westerners" (2001) yg dianggap kontroversial tapi ternyata menjadi "best seller".  mengemukakan bbrp hal ttg bangsa2 Asia yg telah membuka mata & pikiran banyak orang:
1. Bagi kebanyakan org Asia, dlm budaya mereka, ukuran sukses dlm hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang & harta lain). Passion (rasa cinta thdp sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreatifitas kalah populer oleh profesi dokter, lawyer, dan sejenisnya yang dianggap bs lbh cepat menjadikan seorang utk memiliki kekayaan banyak.
2. Bagi org Asia, banyaknya kekayaan yg dimiliki lbh dihargai drpd CARA memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai cerita, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak krn beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu. Tidak heran pula bila perilaku koruptif pun ditolerir/ diterima sbg sesuatu yg wajar.
3. Bagi org Asia, pendidikan identik dengan hafalan berbasis "kunci jawaban" bukan pada pengertian. Ujian Nasional, tes masuk PT dll semua berbasis hafalan. Sampai tingkat sarjana, mahasiswa diharuskan hafal rumus2 Imu pasti dan ilmu hitung lainnya bukan diarahkan utk memahami kapan dan bagaimana menggunakan rumus rumus tersebut.
4. Karena berbasis hafalan, murid2 di sekolah di Asia dijejali sebanyak mungkin pelajaran. Mereka dididik menjadi "Jack of all trades, but master of none (tahu sedikit sedikit ttg banyak hal tapi tidak menguasai apapun).
5. Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Asia bisa jadi juara dlm Olympiade Fisika, dan Matematika. Tapi hampir tidak pernah ada org Asia yang menang Nobel atau hadiah internasional lainnya yg berbasis inovasi dan kreativitas.
6. Orang Asia takut salah (KIASI) dan takut kalah (KIASU). Akibat- nya sifat eksploratif sbg upaya memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk mengambil resiko kurang dihargai.
7. Bagi kebanyakan bangsa Asia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah
8. Karena takut salah & takut dianggap bodoh, di sekolah atau dlm seminar atau workshop, peserta jarang mau bertanya tetapi stlh sesi berakhir peserta mengerumuni guru / narasumber utk minta penjelasan tambahan.
Dlm bukunya Prof. Aik Kwang menawarkan bbrp solusi sbb:
1. Hargai proses. Hargailah org krn pengabdiannya bkn krn kekayaannya. Percuma bangga naik haji atau membangun mesjid atau pesantren tapi duitnya dari hasil korupsi
2. Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban. Biarkan murid memahami bidang yang paling disukainya
3. Jangan jejali murid dgn banyak hafalan, apalagi matematika. Untuk apa diciptakan kalkulator kalau jawaban utk X x Y harus dihapalkan? Biarkan murid memilih sedikit mata pelajaran tapi benar2 dikuasainya
4. Biarkan anak memilih profesi berdasarkan PASSION (rasa cinta) nya pada bidang itu, bkn memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yg lbh cepat menghasilkan uang
5. Dasar kreativitas adlh rasa penasaran berani ambil resiko. AYO BERTANYA!
6. Guru adlh fasilitator, bkn dewa yg hrs tahu segalanya. Mari akui dg bangga kalau KITA TDK TAU !
7. Passion manusia adalah anugerah Tuhan, sbg org tua kita bertanggung-jawab untuk mengarahkan anak kita untuk menemukan passionnya & mensupportnya.
Mdh2an dg bgt, anak2 & cucu kits bs kreatif, inovatif tapi juga memiliki integritas & idealisme tinggi tanpa korupsi.


Dari postingan Pak Herry Zudianto