Sunday, December 27, 2015

SUSAH MAMPU MENIKMATI.. BERLEBIHAN MAMPU BERBAGI :)

Ini tulisan yg sangat bagus. saya tdk bosan2nya membaca :
Sumber unknow.. manfaat banget buat ntr klo udah punya anak :)

Anak anak yang dididik dalam keluarga yang penuh kesantunan, etika tata krama & sikap kesederhanaan akan tumbuh menjadi anak anak yang tangguh, disenangi & disegani banyak orang.
Mereka tau aturan makan table manner di restoran mewah.
Tapi ngga canggung makan di warteg kaki lima.
Mereka sanggup beli barang barang mewah.
Tapi tau mana yang keinginan dan kebutuhan.
Mereka biasa pergi naik pesawat antar kota.
Tapi santai aja saat harus naik angkot kemana mana.
Mereka berbicara formal saat bertemu orang berpendidikan.
Tapi mampu berbicara santai bertemu orang jalanan.
Mereka berbicara visioner saat bertemu rekan kerja.
Tapi mampu bercanda lepas bertemu teman sekolah.
Mereka ngga norak pas ketemu orang kaya.
Tapi juga ngga merendahkan orang yg lebih miskin darinya.
Mereka mampu beli barang barang bergengsi.
Tapi sadar kalo yang membuat dirinya bergengsi adalah kualitas & kapasitas dirinya, bukan dari barang yang dikenakan.
Mereka punya..
Tapi ngga teriak kemana mana.
Kerendahan hati yang membuat orang lain respect dengan dirinya.
Jangan didik anak dari kecil dengan penuh kemanjaan, apalagi sampai melupakan kesantunan & etika tata krama. Hal hal sederhana tentang kesantunan seperti : Pamit pas pergi dari rumah, permisi saat masuk ke rumah temen (karena ternyata banyak orang masuk ke rumah orang ngga punya sopan santun, ngga nyapa orang orang yg ada di rumah itu), balikin pinjeman uang sekecil apapun, berani minta maaf pas ada kesalahan & tau terima kasih kalo dibantu sekecil apapun. Kelihatannya sederhana, tapi orang yang ngga punya attitude itu enekkin buanget.
Bersyukurlah, bukan karena kita terlahir di keluarga yang kaya atau cukup.
Bersyukurlah kalau kita terlahir di keluarga yang mengajarkan kita kesantunan, etika tata krama & kesederhanaan. Karena ini jauh lebih mahal daripada sekedar uang.

Tuesday, November 3, 2015

NIKMAT TUHAN MANA YANG KAU DUSTAKAN (?)

Alhamdulillah masih bisa menghirup udara segar.. Susah banget deh bayangin gimana sodara sodara kita karena terkena dampak asap khususnya riau, palangkaraya, jambi, palembang, dan beberapa kota yang dapet kiriman asap itu.. heeemmmm nih yaaa, saya kalau ada orang bakar-bakar sampah aja udah risih, kena asap bakar-bakar sate juga keganggu, hidung di tutup trs, begitupula mulut.. biar gak kehirup asapnya yang berbahaya, trs mata rasanya sepet perih pengen merem aja.. bener-bener deh ga bisa bayangin teman-teman yang disana, katanya udah hampir 3 bulan ini asap pekat hingga menutupi jalanan karena cahaya matahari terhalang.. tiap pagi dan siang juga sureeem langit jingga trs berasa mau kiamat katanya.. Semoga hujan segera turun, asap segera hilang, dan gak ada lagi tangan-tangan serakah yang merusak hutan jantung dunia kita...
Maafkan kami Ya Allah jika kurang mensyukuri semua nikmatMU, padahal oksigen udara air cahaya sudah dikasik berlebih lebih secara gratis, namun kadang malah kita sendiri yang merusak rejeki itu :"

Friday, October 9, 2015

Karena Hidup Perlu Tantangan !!!!!

Copas dari account line human development.. ya buat self reminder aja nih dibaca berulang ulang kali aja khilaf didik anak ntr *eaaaaaa* yuuk disimak ! :)


Mengapa Anak yang Pintar di Sekolah Bisa Alami Kesulitan Ekonomi?
=====================

Seorang mahasiswi mengeluh. Dari SD hingga lulus S-1, ia selalu juara. Namun kini, di program S-2, ia begitu kesulitan menghadapi dosennya yang menyepelekannya. Judul tesisnya selalu ditolak tanpa alasan yang jelas. Kalau jadwal bertemu dibatalkan sepihak oleh dosen, ia sulit menerimanya.

Sementara itu, teman-temannya, yang cepat selesai, jago mencari celah. Ia menduga, teman-temannya yang tak sepintar dirinya itu "ada main" dengan dosen-dosennya. "Karena mereka tak sepintar aku," ujarnya.

Banyak orangtua yang belum menyadari, di balik nilai-nilai tinggi yang dicapai anak-anaknya semasa sekolah, mereka menyandang persoalan besar: kesombongan dan ketidakmampuan menghadapi kesulitan. Bila hal ini saja tak bisa diatasi, maka masa depan ekonominya pun akan sulit.

Mungkin inilah yang perlu dilakukan orangtua dan kaum muda: belajar menghadapi realitas dunia orang dewasa, yaitu kesulitan dan rintangan.



Hadiah orangtua

Psikolog Stanford University, Carol Dweck, yang menulis temuan dari eksperimennya dalam buku The New Psychology of Success, menulis, "Hadiah terpenting dan terindah dari orangtua pada anak-anaknya adalah tantangan".

Ya, tantangan. Apakah itu kesulitan-kesulitan hidup, rasa frustrasi dalam memecahkan masalah, sampai kegagalan "membuka pintu", jatuh bangun di usia muda. Ini berbeda dengan pandangan banyak orangtua yang cepat-cepat ingin mengambil masalah yang dihadapi anak-anaknya.

Kesulitan belajar mereka biasanya kita atasi dengan mendatangkan guru-guru les, atau bahkan menyuap sekolah dan guru-gurunya. Bahkan, tak sedikit pejabat mengambil alih tanggung jawab anak-anaknya ketika menghadapi proses hukum karena kelalaian mereka di jalan raya.

Kesalahan mereka membuat kita resah. Masalah mereka adalah masalah kita, bukan milik mereka.

Termasuk di dalamnya adalah rasa bangga orangtua yang berlebihan ketika anak-anaknya mengalami kemudahan dalam belajar dibandingkan rekan-rekannya di sekolah.

Berkebalikan dengan pujian yang dibangga-banggakan, Dweck malah menganjurkan orangtua untuk mengucapkan kalimat seperti ini: "Maafkan Ibu telah membuat segala sesuatu terlalu gampang untukmu, Nak. Soal ini kurang menarik. Bagaimana kalau kita coba yang lebih menantang?"

Jadi, dari kecil, saran Dweck, anak-anak harus dibiasakan dibesarkan dalam alam yang menantang, bukan asal gampang atau digampangkan. Pujian boleh untuk menyemangati, bukan membuatnya selalu mudah.

Saya teringat masa-masa muda dan kanak-kanak saya yang hampir setiap saat menghadapi kesulitan dan tantangan. Kata reporter sebuah majalah, saya ini termasuk "bengal". Namun ibu saya bilang, saya kreatif. Kakak-kakak saya bilang saya bandel. Namun, otak saya bilang "selalu ada jalan keluar dari setiap kesulitan".

Begitu memasuki dunia dewasa, seorang anak akan melihat dunia yang jauh berbeda dengan masa kanak-kanak. Dunia orang dewasa, sejatinya, banyak keanehannya, tipu-tipunya. Hal gampang bisa dibuat menjadi sulit. Namun, otak saya selalu ingin membalikkannya. Demikianlah, hal-hal sepele sering dibuat orang menjadi masalah besar.

Banyak ilmuwan pintar, tetapi reaktif dan cepat tersinggung. Demikian pula kalau orang sudah senang, apa pun yang kita inginkan selalu bisa diberikan.



Panggung orang dewasa

Dunia orang dewasa itu adalah sebuah panggung besar dengan unfair treatment yang menyakitkan bagi mereka yang dibesarkan dalam kemudahan dan alam yang protektif. Kemudahan-kemudahan yang didapat pada usia muda akan hilang begitu seseorang tamat SMU.

Di dunia kerja, keadaan yang lebih menyakitkan akan mungkin lebih banyak lagi ditemui. Fakta-fakta akan sangat mudah Anda temui bahwa tak semua orang, yang secara akademis hebat, mampu menjadi pejabat atau CEO. Jawabannya hanya satu: hidup seperti ini sungguh menantang.

Tantangan-tantangan itu tak boleh membuat seseorang cepat menyerah atau secara defensif menyatakan para pemenang itu "bodoh", tidak logis, tidak mengerti, dan lain sebagainya. Berkata bahwa hanya kitalah orang yang pintar, yang paling mengerti, hanya akan menunjukkan ketidakberdayaan belaka.  Dan pernyataan ini hanya keluar dari orang pintar yang miskin perspektif, dan kurang menghadapi ujian yang sesungguhnya.

Dalam banyak kesempatan, kita menyaksikan banyak orang-orang pintar menjadi tampak bodoh karena ia memang bodoh mengelola kesulitan. Ia hanya pandai berkelit atau ngoceh-ngoceh di belakang panggung, bersungut-sungut karena kini tak ada lagi orang dewasa yang mengambil alih kesulitan yang ia hadapi.

Di Universitas Indonesia, saya membentuk mahasiswa-mahasiswa saya agar berani menghadapi tantangan dengan cara satu orang pergi ke satu negara tanpa ditemani satu orang pun agar berani menghadapi kesulitan, kesasar, ketinggalan pesawat, atau kehabisan uang.

Namun lagi-lagi orangtua sering mengintervensi mereka dengan mencarikan travel agent, memberikan paket tur, uang jajan dalam jumlah besar, menitipkan perjalanan pada teman di luar negeri, menyediakan penginapan yang aman, dan lain sebagainya. Padahal, anak-anak itu hanya butuh satu kesempatan: bagaimana menghadapi kesulitan dengan caranya sendiri.

Hidup yang indah adalah hidup dalam alam sebenarnya, yaitu alam yang penuh tantangan. Dan inilah esensi perekonomian abad ke-21: bergejolak, ketidakpastian, dan membuat manusia menghadapi ambiguitas. Namun dalam kondisi seperti itulah sesungguhnya manusia berpikir. Dan ketika kita berpikir, tampaklah pintu-pintu baru terbuka, saat pintu-pintu hafalan kita tertutup.

Jadi inilah yang mengakibatkan banyak sekali orang pintar sulit dalam menghadapi kesulitan. Maka dari itu, pesan Carol Dweck, dari apa yang saya renungi, sebenarnya sederhana saja: orangtua, jangan cepat-cepat merampas kesulitan yang dihadapi anak-anakmu. Sebaliknya, berilah mereka kesempatan untuk menghadapi tantangan dan kesulitan.

Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/04/03/0652365/Mengapa.Anak.yang.Pintar.di.Sekolah.Bisa.Alami.Kesulitan.Ekonomi.

Thursday, October 8, 2015

USELESS IN THE WORLD

Padahal tak banyak yang dipikirkan,
Tak banyak yang dilakukan,
dan tak banyak pula beban hidupnya..

Namun terasa paling sibuk,
Terasa paling banyak kerjaan,
Terasa paling penuh pikirannya,
Seperti orang ternomor satu di dunia ini..

Pikiran kacau susah terkendali,
Susah fokus, susah berfikir jernih, susaaah...

Mulai menggampangkan hal-hal yang rumit,
Mulai merumitkan hal-hal yang sederhana.
Mulai menganggap bodoh kumpulan yang berilmu,
Mulai mengagumi sosok yang tak berilmu dan perusak.
Mulai merasa hidup sudah tak guna lagi,
hingga merasa paling WOW hidupnya..
Yaaa.. semua karena dibutakan oleh dunia.

Hanya ingin mengejar dan arogan menguasainya
Tanpa diselingi rasa syukur dan ibadah yang istiqomah
Tanpa didasari lagi tentang apa tujuan hidup ini ?????? 


- hoka rahayu -

Wednesday, August 19, 2015

One Day, Thousand Memories

Apa Kabar??
Luaaaar Biasaaaa !!
Luar Biasa Apa??
Suksessss !!!
Kembang Bulan Group??
Be Strong !!!

Teriakan yel-yel itulah yang menambah semangat hari-hari kami.. Sabtu, 15 Agustus 2015 lalu sangat seru dan menghibur bagi keluarga besar PT.Kembang Bulan Group.. yaaa seperti judul yang saya buat "One Day, Thousand Memories" cuma satu hari sih, tapi banyaaaak banget kenangan yang gak bakal bosen diceritakan *lebay* tapi emang lho hahaha..
Meskipun persiapan buat acara mepet banget, namun dibantu oleh banyak pihak Alhamdulillah lancar.. Acaranya diadakan di Herbacore daerah Wiringanom, pagi-pagi para peserta digiring menuju Hutan Sengon *digiring? berasa bola wkwk* naah di Hutan Sengon ada beberapa permainan outbond yang kita lombakan, lomba-lombanya semua mengandung unsur teamwork tidak ada lomba individu.. Karena kami dari panitia ingin memberikan lomba yang tidak hanya sekedar lomba lalu keluar juara, melainkan lomba yang beresensi, yang dapat memecahkan suasana sekedar tau menjadi akrab, membutuhkan teamwork, merancang strategi, saling mengingatkan, tidak egois, peka terhadap rekannya, saling support, menjaga keseimbangan, hingga tercapai garis finish dan menjadi juara ! Seruu pake banget apalagi kalo ada yang jatuh-jatuh tapi masih tetep tertawa sumringaaah, huwooo indah bukan heheh coba diaplikasikan di kehidupan sehari-hari... Yaaa meskipun saat lomba kadang panitia diprotes ibu-ibu (karena inilah karena itulah) hahaha susah juga nih ngelawan ibu-ibu *melipiiiir*.. tapi Alhamdulillah semua senang dan membekas di hati, yang dapet juara, selamat ! duit hadiahnya dibagi rata yaaa.. trs yang kalah biasa aja yaa gak usah manyun :")

Well done buat acara outdoornya, lanjuuut deh ganti-ganti kaos yang tadi bauk kecut kena keringat saat lomba, diganti dengan baju sesuai dresscode "Indonesia Banget" dan gak ngira antusias temen-temen peserta all out juga heheh sampe ada yang dilengkapi properti keranjang berat dan autentik (contoh: bawa sayur beneran dan jamu botolan). Acara Indoor pun dimulai, performance dari beberapa kelompok sangat menghibuur, lucu-lucu, konyol, dan kreatif.. Temen-temen produksi, sales ternyata jago juga dance, drama, ngelawak heheheh makasi partisipasinya udah rela pake jam istirahatnya buat latian.. Dan yang selalu ditunggu-tunggu yaaak ! Pembagian doorprize, awal-awal sampe hampir akhir pembagian saya gak dapet-dapet doorprizenya, hiiksss ! Padahal temen-temen panitia lainnya udah pada dapet lho, mbk tryas, mbk sisca, pak ray, bu budi, bu wiwit, cuma tinggal hoka dan mbk tika yang gak dapet-dapet.. dan saya sempet nyeletuk ke mbk tryas "heemm ak wis capek-capek dari persiapan, jadi supir, jadi dokumentasi, handle acara indoor outdoor, heemm riwa-riwi sana sini tp gak dapet doorprize" (nampak klo kurang iklas ya, tlg jgn ditiru heheh) tapi trs nyadar juga dan ganti nyeletuk lagi "iiihh kok kayak gak iklas yo mbk hahah yoweslah smoga lelah ini bernilai ibadah" nanannaaaa pas saat hadiah utama doorprize (3 besar) mulai diundi, jengjeeeng !! bos owner pak hendry ambil kupon undian dan lalalayeyeyeee nomer 0015 punya hoka rahayu disebut, Alhamdulillah yaaa dapet HP android cyiiin wkwkwk Hoka Hoki kan? Allah mah sukanya gitu, bisa aja deh kasik surprisenya hehehe... Seneng banget liat semuanya sumringah, bilang seru, share-share foto di instagram, dan komplit senengnya gara-gara dapet HP wkwkwkk.. Rasanya capek-capek yang dikeluhkan tadi terbayarkan.. tapi tetep sampe rumah langsung masuk angin, kepala cenut-cenut, betis berkonde heheh trus minta dikerokin ibuk deh hehehe..


Thankyouuuuu Team ! Semoga kebersamaan ini terus terjaga dan semakin eerat..Tahun Depan bisa lebih seru, keluarga besar Kembang Bulan Group lebih kompak, kuat, maju, kreatif, dan inovatif ! Be Strong !!!!


#kembangbulan #kembangbulangroup #kapsida #kapsulbersihdarahkembangbulan #bersihdarah #obattradisional #jamu #bestrong #teamwork


beberapa aktivitas yang sempat terdokumentasikan :)

Monday, August 17, 2015

Resah Diri

Entah sudah berapa banyak dosa-dosa yang telah kulakukan...

Entah sudah berapa lama, aku membuat malaikat disebelah kiri bekerja lebih sering, daripada malaikat yang berada disebelah kanan.

Entah sudah berapa kali aku mengucap taubat, tapi hanya sekejap kuingat, kemudian kuulangi lagi dan lagi...

Entah sampai kapan aku terus Mendzalimi diri ini. Menampakan suci dihadapan manusia, namun menghinakan diri dihadapan-Mu.

Ya rabbi...
Sejatinya Engkaulah yang maha membolak balikan hati.

Ketika KAU kirimkan Ujian berupa musibah melalui malaikat-Mu.

Disana aku akan lebih sering menemui-Mu, bermanja dengan-Mu, melepas rindu bersama-Mu dalam sujud panjangku.

Dalam musibah yang KAU beri, disanalah aku mengenal ikhlas yang sesungguhnya, dan belajar arti sabar yang sebenarnya.

Namun ketika aku dikirimkan ujian, berupa kenikmatan dan kemudahan di dunia.

Sungguh tak yakin aku mampu melaluinya.
Karna sudah berkali kali aku gagal.
Sudah berkali kali aku lalai dibuatnya.
Sudah berkali kali aku jatuh karenanya.
Tapi.... Aku yakin Engkau Maha Penyayang dan Pemaaf, pada hamba - hamba yang berserah diri.

Wallahu A'lam..

( sumber @likeislam )
Teladan Rasulallah

Monday, June 15, 2015

Wanita-Annisa Akhir Zaman (?)

Wanita itu .....
lembut bukan lemah
kalem bukan manja
tegas bukan keras
kuat bukan kasar
bersemangat bukan cari perhatian
cerdas dan mau berbagi
pandai bersolek sesuai kaidah
paham agama namun tak menggurui
mandiri namun tetap butuh sandaran dan berteduh :)

entah mudah atau tidak menjadi seorang wanita
namun saya menikmatinya..
menikmatinya dengan rasa was-was terkadang
iya was-was..
karena dari cara berpakaian,berpenampilan,
bergahul, tingkah laku, hingga mulut mudah sekali menimbulkan dosa... 

wanita diciptakan penuh keistimewaan,
namun dari istimewanya ternyata mudah membuat lalai
dan terkadang mudah terbawa egois diri serta emosi hati..

begitu pula dengan saya,
bukan wanita suci yang tanpa dosa..
bukan wanita alim tanpa cela...

perlu banyak sekali bermuhasabah
namun terkadang kurang istiqomah
saat up penuh semangat ibadah 
hingga meleleh airmata teringat semua dosa
saat down ibadahpun menurun takberaturan
seakan lupa kematian kian dekat...

semoga selalu bisa saling mengingatkan,
semoga selalu diberi kemudahan untuk berbenah diri
semoga selalu diridhoi untuk mengais pahala di dunia untuk simpanan di akhirat kelak..
hingga neraka tak dipenuhi oleh wanita-wanita yang penuh siksaan

Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat :
[1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan
[2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring.
Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)


Astaghfirullah.....
smoga saya dan anda termasuk annisa di akhir zaman penghuni surga.......
aamiin



-hoka rahayu-

Korelasi yang bertentangan, namun sempurna :)

Ayah sosok yang keras, tegas, selalu memberikan banyak aturan dan targetan untuk anak - anaknya ..
Namun dibalik itu ayah yang mampu membangkitkan semangat, mengubah pola pikir ke depan dan menjadikan mental baja .. 
Kata-katanya yang terkadang kasar namun sangat memotivasi.. 
Benar-benar merindukan sosok beliau :')

Ibu yang sangat kuatir saat anknya menenteskan air mata, sering memberi wejangan-wejangan yang terkadang tak kita hiraukan, pahlawan dalam hidup selalu memberikan kasih sayang yang tak pernah lelah, mendekap anak-anaknya kala siang dan dinginnya malam, mampu ceriakan hati ini saat terpuruk .. Suatu sosok yg indah yg tak mungkin tergantikan oleh siapapun ...

Suatu korelasi yg sempurna antara bapak dan ibu, saling melengkapi dan berbagi .. 
Kerikil dan batu-batu besar dalam hidup mampu mereka lewati hingga maut yg memisahkan ..
Sangat beruntung memiliki kedua org tua seperti beliau .. 
Semoga bapak tenang dan tersenyum di alam barzah, setiap doaku selalu terselip namamu .. 
Dan smoga kesehatan serta kebahagiaan melekat selalu untuk ibu, hanya doa2 terbaik yg mampu kuberikan ..
Terimakasih atas semua yg telah bapak ibu beri, tak ternilai smua yg telah ak rasa dan dapatkan..  Terimakasih Ya Allah hamba diciptakan pada lingkungan yg istimewa :)
Pengharapan yang belum terwujud smoga segera dijalankan. 
Hidup mati rejeki jodoh semua kuasaMU, 
hamba hanya mampu berdoa, usaha, dan bersyukur.. 
Jadikan hamba sosok yg bermanfaat dan mampu membahagiakan bapak ibu serta orang-orang di sekitar saya .. 
KaruniaMU sungguh indah Ya Robbi :')

Fabiayyiallahirobbikumatukaziban........

-hoka rahayu-

Self Development

Semangaaattt Pagiiii !
lagi pengen share dari kiriman temen di grup whatsapp nih, jadi bisa dibaca berulang-ulang kalo pengen dan buat self reminder :)
*gak ada niatan rasis ato provokatif yaa gaes* kita sama-sama ambil positifnya aja ...

Prof. Aik Kwang dr University of Queensland, dlm bukunya "Why Asians Are Less Creative Than Westerners" (2001) yg dianggap kontroversial tapi ternyata menjadi "best seller".  mengemukakan bbrp hal ttg bangsa2 Asia yg telah membuka mata & pikiran banyak orang:
1. Bagi kebanyakan org Asia, dlm budaya mereka, ukuran sukses dlm hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang & harta lain). Passion (rasa cinta thdp sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreatifitas kalah populer oleh profesi dokter, lawyer, dan sejenisnya yang dianggap bs lbh cepat menjadikan seorang utk memiliki kekayaan banyak.
2. Bagi org Asia, banyaknya kekayaan yg dimiliki lbh dihargai drpd CARA memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai cerita, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak krn beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu. Tidak heran pula bila perilaku koruptif pun ditolerir/ diterima sbg sesuatu yg wajar.
3. Bagi org Asia, pendidikan identik dengan hafalan berbasis "kunci jawaban" bukan pada pengertian. Ujian Nasional, tes masuk PT dll semua berbasis hafalan. Sampai tingkat sarjana, mahasiswa diharuskan hafal rumus2 Imu pasti dan ilmu hitung lainnya bukan diarahkan utk memahami kapan dan bagaimana menggunakan rumus rumus tersebut.
4. Karena berbasis hafalan, murid2 di sekolah di Asia dijejali sebanyak mungkin pelajaran. Mereka dididik menjadi "Jack of all trades, but master of none (tahu sedikit sedikit ttg banyak hal tapi tidak menguasai apapun).
5. Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Asia bisa jadi juara dlm Olympiade Fisika, dan Matematika. Tapi hampir tidak pernah ada org Asia yang menang Nobel atau hadiah internasional lainnya yg berbasis inovasi dan kreativitas.
6. Orang Asia takut salah (KIASI) dan takut kalah (KIASU). Akibat- nya sifat eksploratif sbg upaya memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk mengambil resiko kurang dihargai.
7. Bagi kebanyakan bangsa Asia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah
8. Karena takut salah & takut dianggap bodoh, di sekolah atau dlm seminar atau workshop, peserta jarang mau bertanya tetapi stlh sesi berakhir peserta mengerumuni guru / narasumber utk minta penjelasan tambahan.
Dlm bukunya Prof. Aik Kwang menawarkan bbrp solusi sbb:
1. Hargai proses. Hargailah org krn pengabdiannya bkn krn kekayaannya. Percuma bangga naik haji atau membangun mesjid atau pesantren tapi duitnya dari hasil korupsi
2. Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban. Biarkan murid memahami bidang yang paling disukainya
3. Jangan jejali murid dgn banyak hafalan, apalagi matematika. Untuk apa diciptakan kalkulator kalau jawaban utk X x Y harus dihapalkan? Biarkan murid memilih sedikit mata pelajaran tapi benar2 dikuasainya
4. Biarkan anak memilih profesi berdasarkan PASSION (rasa cinta) nya pada bidang itu, bkn memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yg lbh cepat menghasilkan uang
5. Dasar kreativitas adlh rasa penasaran berani ambil resiko. AYO BERTANYA!
6. Guru adlh fasilitator, bkn dewa yg hrs tahu segalanya. Mari akui dg bangga kalau KITA TDK TAU !
7. Passion manusia adalah anugerah Tuhan, sbg org tua kita bertanggung-jawab untuk mengarahkan anak kita untuk menemukan passionnya & mensupportnya.
Mdh2an dg bgt, anak2 & cucu kits bs kreatif, inovatif tapi juga memiliki integritas & idealisme tinggi tanpa korupsi.


Dari postingan Pak Herry Zudianto

Friday, May 8, 2015

Ibu, Bersabarlah. Suatu Saat Nanti Aku Pasti Akan Membawa Pria Pilihanku untuk Meminta Restu Padamu


Berbicara soal jodoh memang tak ada yang tahu ya, Bu. Jodoh itu — kata orang-orang yang sudah menemukannya — memang suatu misteri terbesar dunia. Ibuku sayang, aku tahu semakin hari ibu semakin khawatir padaku. Di usiaku yang semakin matang ini, aku masih saja betah melajang. Setiap kali kita sarapan dan makan malam bersama, ibu tak pernah lupa menyinggungku tentang pernikahan.
Aku tahu ibu mulai resah dengan masa depanku. Aku tahu ibu dan ayah ingin sekali segera menggelar pesta hajatan pernikahanku. Iya Bu, aku pun juga ingin membawa lelaki pilihanku yang akan jadi penggenap imanku kelak ke hadapan ayah dan ibu. Tapi sayangnya bukan sekarang, Bu. Maukah ibu bersabar menunggu momen bahagia itu? Bersabarlah sebentar ya Bu, pasti suatu saat nanti aku akan menikah dengan pria pilihan hatiku yang juga kau restui.


Aku belum ingin menikah bukan karena aku sedang menutup diri, Bu. Hanya saja, aku belum menemukan lelaki tepat yang bisa menjadi imamku.

Hanya saja aku masih belum menemukan laki-laki yang tepat, Bu. 
Aku masih muda ‘kan ibu? Ada banyak hal yang ingin aku rasakan, satu per satu ingin kuwujudkan cita-citaku. Bolehkah aku tidak memikirkan hal-hal yang berbau pernikahan dulu, Bu? Aku tahu Bu, dalam hatimu selalu ada keinginan untuk segera melihat kebahagiaanku, dan ibu berharap bisa sesegera mungkin aku bisa melihatku duduk berdampingan di pelaminan didampingi oleh lelaki yang tepat.
Lelaki tampan, bijaksana dan bertanggung jawab seperti ayah, yang sampai sekarang tidak pernah lelah menjadi pelindung kita. Aku mengerti keresahan hati ibu. Melihat teman-temanku sudah mempunyai pendamping hidup. Melihat teman-teman ibu sudah menggendong cucu, dan ibu masih selalu tersenyum dengan tulusnya ketika aku cerita kalau aku gagal lagi membina sebuah hubungan.
Bukan berarti aku egois dengan apa yang terjadi padaku, Ibuku sayang. Tapi maukah ibu menunggu sebentar? Aku tak ingin gegabah mengambil keputusan untuk menikah. Aku tak ingin terburu-buru menikah karena melihat satu per satu teman-temanku sudah menikah, dan aku memang belum menemukan sosok lelaki yang bisa menjadi imamku kelak. Tak usah Ibu khawatir. Percayalah Bu, bahwa kelak akan ada lelaki hebat yang akan kukenalkan pada Ibu.



Lagipula, aku masih ingin menikmati kegilaanku bersama sahabat-sahabatku. Bolehkah jika aku masih ingin berpuas-puas menikmati masa lajangku ini, Bu?

aku masih ingin menikmati kegilaan bersama teman-temanku. 
Sahabat bagiku adalah orang-orang yang selalu menghiburku baik di kala duka maupun suka. Tapi tenang saja Bu, Ibu tetap nomor satu dari sekian banyak hal yang menjadi alasan aku untuk bahagia. Karena itulah Bu, aku meminta izin padamu, bolehkah aku punya waktu lebih lama yang kuhabiskan bersama teman-teman? Setiap aku bersama mereka, sejenak aku bisa melupakan keletihanku karena kegiatan yang banyak menyita waktu.
Jangan kau marah Ibu, karena sesungguhnya waktu yang kuhabiskan bersama mereka tak sebanding dengan waktu yang aku habiskan bersama Ibu. Ibu selalu menegurku saat aku lupa waktu karena terlalu banyak menghabiskan waktu bersama mereka. Sampai terkadang adu mulut dengan ibu jadi tidak terelakkan. Maafkan aku ibu, bukan berarti aku tidak menghormatimu. Aku tahu ibu melakukan semua ini karena ibu khawatir padaku.
Mungkin ibu khawatir dengan setiap waktu yang kuhabiskan dengan temanku hanya sia-sia belaka. Atau mungkin ibu juga khawatir aku “kebablasan” bergaul dengan teman-temanku. Tenang ibu, setiap kali aku mau melakukan sesuatu, tidak pernah sedetikpun aku melewatkan semua nasihat-nasihat Ibu.
Karena saat aku sudah menjadi istri nanti, aku tak lagi bisa sebebas ini, Bu. Aku sadari akan hal itu. Diam-diam aku memperhatikan para pengantin baru, aku mendengar cerita dari Ibu, tentang bagaimana menjadi seorang istri yang baik. Aku harus patuh dengan suamiku, aku harus mendahulukan kepentingan rumah tangggaku di atas keinginan pribadiku.
Saat aku menikah nanti, aku pasti masih bisa bertemu dan menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabatku, namun porsinya akan jauh lebih sedikit. Jika biasanya akau hanya butuh izin dari ibu dan ayah untuk bermain dengan sahaba-sahabatku, nantinya aku harus menunggu izin dari suamiku, dan pastinya aku juga harus memenuhi kewajibanku sebagai istri terlebih dahulu. Aku belum siap untuk itu, Bu.

Jangan resah jika ibu melihatku melakukan apapun seorang diri. Percayalah, anak gadismu ini sekarang sudah menjadi wanita tangguh yang mandiri.

Jangan resah bu, sekarang aku sudah mandiri 
Banyak yang bilang kalau aku itu wonder women lho, Bu. Tahu ‘kan Bu wonder women itu artinya apa? Itu julukan pada wanita hebat yang jarang mengeluh dengan setiap keadaan. Wanita yang kembali bangkit setiap kali jatuh.
Anak gadis ibu yang dulu ibu timang-timang, sekarang telah berubuah menjadi wanita tangguh dan mandri. Tenang bu, meskipun begitu aku tidak melupakan kodratku sebagai wanita kok. Aku tetap seorang wanita yang perlu tempat untuk berlindung. Seperti ibu yang berlindung disamping ayah.
Aku masih bisa pergi sendiri, makan sendiri, ke mall sendiri, bahkan yang paling ekstrim pergi ke kondangan teman juga sendirian. Dan sampai sekarang aku masih baik-baik saja kok, Bu.
Bukan berarti karena aku masih sendiri, aku tidak bisa melakukan banyak hal seperti pasangan-pasangan itu, Bu. Aku belajar mandiri berkat ibu ‘kan? Ibu dan ayah selalu mengajariku untuk menjadi perempuan hebat dan tangguh, tak mudah bergantung pada orang lain. Meskipun terkadang tidak jarang juga aku menangis di hadapanmu, tapi bukan berarti aku lemah bu, itu karena bagiku engkau tempat aku mencurahkan semuanya.
Tak kupungkiri, aku pun mendambakan seorang pendamping yang bisa menjadi penopangku nanti bu. Aku pun ingin memiliki pendamping yang bisa menjadi tempat berbagi hati, cerita, suka, dan duka. Tapi aku masih ingin menikmati kemandirianku sejenak, bu. Tak salah ‘kan jika aku ingin merasakan hidup sebagai perempuan yang mandiri?

Sungguh aku pun ingin membina keluarga dan menjadi ibu rumah tangga yang baik. Namun, aku juga masih ingin menggeluti karir yang selama ini aku impikan, Bu.

Aku juga tidak ingin berakhir menjadi wanita karir yang lupa kapan aku harus mengakhiri masa lajang. Aku tidak berpikir seperti itu ibu, keinginan untuk membina rumah tangga dan menjad seorang ibu itu selalu tetap ada.
Tapi, pekerjaan ini seolah menghiburku. Pekerjaan ini menjadi pengalih perhatianku dari hal-hal semacam itu. Pekerjaanku memang belum bisa menjadikanku jutawan, tapi karena pekerjaan ini aku jadi berharga di mata ibu, keluarga, dan masyarakat. Pekerjaan ini adalah yang aku inginkan semenjak aku duduk di bangku kuliah dan mati-matian meraih gelar sarjanaku.
Maka, izinkan aku Bu untuk sejenak menggeluti lebih dalam lagi pekerjaanku ini. Aku ingin mengembangkan lagi kemampuanku, aku masih haus banyak pengalaman, dan aku masih ingin banyak berkarya lagi.Sedang pekerjaanku ni tak memungkinkan bagiku lagi jika aku harus menikah saat ini.
Meskipun penghasilannya tidak seberapa dan mungkin aku hanya bisa membelikan ibu dan ayah selembar kain batik, tapi aku merasa hidup sebagai manusia di tempat ini, Bu.. Maaf ya Ibu, aju belum bisa membelikan perhiasan mahal untukmu. Tunggulah sebentar lagi, mungkin aku bisa membelikannya untuk ibu. Asalkan ibu tidak selalu menanyakan kapan aku menikah, Hehehe…

Lagipula Bu, aku masih ingin bermanja-manja dan menghabiskan waktu bersamamu ibu. Sebelum nanti aku harus pergi meninggalkan rumah untuk ikut suami.

Aku masih ingin bermanja-manaj dengan ibu.
Ibu pasti tahu ‘kan kalau aku sudah menikah kemudian aku tidak lagi tinggal bersamamu lagi? Ibu juga pasti tahu kalau suatu saat nanti aku akan meninggalkan ibu dan ayah, dan pindah untuk bermukim mengikuti suami? Mungkin nanti aku akan berkunjung kerumah ibu satu minggu sekali, satu bulan sekali, atau bahkan satu tahun sekali ibu. Demi apapun, aku belum siap untuk menjalani hal itu, Bu.
Aku masih ingin menjadi putri kecil ibu yang merajuk manja di dalam pelukanmu. Aku masih ingin menjadi gadis kecil ibu yang diam-diam keluar malam untuk jajan kudapan malam di depan rumah. Aku masih ingin menikmati masakan ibu saat aku pulang. Aku masih ingin mendengar omelan-omelan ibu saat aku malas bersih-bersih rumah. Dan aku masih ingin merasakan hangatnya rumah ini lebih lama lagi, Bu.
Untuk itu, betapa aku masih ingin menghabiskan waktu bersama ibu dan ayah. Merawat engkau dan ayah selagi sakit, belajar memasak, belajar menjadi peran sepertimu di rumah kita yang sederhana ini. Ajari aku Bu sebelum nantinya aku beralih peran dari seorang gadis kecil yang manja menjadi seorang ibu sepertimu.

Janganlah resah ibuku, pasti suatu saat nanti aku akan menemukan sesosok lelaki bertanggung jawab yang kelak akan menggantikan tugasmu dan ayah dalam menjagaku.


Suatu hari nanti aku akan mengenalkan lelaki pilihanku padamu, Jangan khawatir, Bu. Dia jodohku pasti orang terbaik yang dipilihkan olehNya karena apa? Karena Tuhan tahu, bahwa orang terbaik yang menjagaku sampai sekarang adalah ayah dan ibu terbaik di dunia dan karena itulah Tuhan pasti mengirimkan seseorang terbaik juga.
Jangan pula khawatir aku akan jadi perawan tua, Bu. Aku percaya jika aku akan bertemu dengan jodohku nanti di waktu dan momen yang tepat. Bukan terburu-buru ataupun terlambat, kapanpun itu aku percaya bahwa itu adalah rencana yang telah diatur oleh Sang Maha Kuasa.
Jangan khawatir dengan bisik-bisik tetangga, tentang aku yang saat ini belum juga juga menikah, Bu. Jodohku bukan di tangan mereka,  pun bukan mereka yang akan menjalani rumah tanggaku nanti. Percayalah Bu, diam-diam aku pun sedang memantaskan diri. Diam-diam aku sedang mempersiapkan diri dan juga berusaha lewat doa-doa yang selalu kulantunkan di setiap sujudku pada-Nya. Tak usah ibu khawatir, karena suatu hari nanti aku akan memperkenalkan lelaki pilihanku, yang terbaik, yang akan menggantikan tugasmu untuk menjagaku.



( REPOST from http://www.hipwee.com/daripembaca/ibu-bersabarlah-suatu-saat-nanti-aku-pasti-akan-membawa-pria-pilihanku-untuk-meminta-restu-padamu/ )
by: Asih Setiani

Tuesday, May 5, 2015

5 Mei Bersama Bapak....

Rabu, 5 - 5 - 2015

Masih teringat betul saat kamis malam jumat tanggal 5 - 5 - 2011 jam 23.40
di Rumah Sakit Angkatan Laut Surabaya...
Berdua dengan ibuk menemani bapak dalam sakarotul mautnya,
tanpa tangisan, tanpa rengekan, tanpa firasat buruk, hanya lantunan asma Allah yang terucap sambil memandangi beliau.... masih penuh harap bapak mampu bangkit dari kankernya, namun Innalillahi wainnaillahi rojiun... tarikan nafas panjang nampak jelas dan setelah itu pembuluh darah di leher bapak yang tadinya berdenyut seketika berhenti .. Ya kami sangat sayang bapak,  namun Allah sangat-sangat sayang beliau.

Seorang sosok yang sangaaaaaaat protective pada istri dan anak-anaknya, banyak sekali larangan dan aturan, keras dan kolot heheheh namun selalu memberikan pendidikan dan edukasi attitude serta agama yang baik untuk anaknya... Selalu memaksa kami untuk bekerja keras, jarang memanjakan anak-anaknya meskipun saya anak cewek sendiri dan bungsu di keluarga juga tetep perlakuannya, model baju modis yang dibilang bapak aneh-aneh juga sering dilarang, nginep-nginep di rumah teman atau maen-maen sampe malem gak boleh, pacaran gak boleh *garis keras* wkwkwk tapi  bapak selalu kasik kebebasan dan mendorong anak-anaknya untuk maju berkembang, untuk mengikuti banyak organisasi atau komunitas atau ketrampilan apapun yang bermanfaat.. Waktu masih jaman labil sih sering banget nggondok sama sikap bapak yang unik dan berbeda dengan orang tua teman-teman saya. Tapi saat menginjak dewasa, saya sadar itu semua tanda sayang bapak kepada kami, hanya saja caranya yang unik dan menjengkelkan itu tadi cukup buat menghelas nafas dan ngomel-ngomel hehhehe :)
Terimakasi bapak, mampu menjadikan hoka seorang gadis yang kuat tanpa sering merengek. Menjadikan hoka yang sering takut dosa kalo berbuat dosa (meskipun kadang-kadang khilaf hhuhuu), mampu menjadikan hoka yang disiplin (kadang-kadang juga mbeleset sih) dan mudah beradaptasi di lingkungan baru, mampu menjadikan hoka gadis dari keluarga sederhana yang mudah membawa diri dan gak malu-maluin jika bertemu di tempat mewah bersama orang-orang menengah ke atas, mampu menjadikan hoka tetap nyaman ngobrol panjang lebar dengan ramah bersama kumpulan masyarakat menegah ke bawah di emperan sekalipun, keep humble dan gak boleh pilih-pilih temen, selalu jaga silahturahmi terutama sama orang2 tua, mengerti balas budi, selalu mau kerja keras dengan usahanya sendiri, disuruh jualan, disuruh banyak nanya-nanya, disuruh naik pohon, disuruh hadooh banyak dan kadang malu males gengsi juga mau dilakuin, tapi ujung-ujungnya pasti dilakuin, karena bapak selalu berkali-kali bilang kalo saya dan mas-mas saya malu atau gak mau nyoba melakukan sesuatu "Ngapain maluuu?? malu itu klo kamu nyuri" ato "Apa yang gak bisa?? semua itu bisa kalo mau nyoba" dengan nada kerasnya hehehe SIAAAP BOS !! Dan banyaaaak lagi yang sangat berkontribusi dalam pembentukan karakter saya..

Peluk eret dengan doa yang tulus dari gadis kecilmu ini, smoga Allah mempertemukan kita di jannah bersama ibu, mas, dan keluarga lainnya.. Aamiin Allahumma Aamin

*foto disamping kiri saat masih lumayan sehat, msh berisi.. waktu kritis udah bnr2 cuma tulang sama kulit :(


Surabaya, 5 Mei 2015

- hoka rahayu-