Dapat kiriman seorang teman di grup whatsapp tentang puisi kartini.....
Kartinimu Bukan Kartiniku
Kartinimu bukan kartiniku…
Kartinimu ingin menjadi tulang punggung
Kartiniku ingin menjadi tulang rusuk
Kartinimu menuntut kesetaraan tanpa batas
Kartiniku menuntun kemuliaan tanpa batas
Kartinimu bukan kartiniku…
Kartinimu keluar melihat dunia dengan tubuh melenggok
Kartiniku keluar melihat dunia dengan tubuh tertutup
Kartinimu keluar bekerja atas nama aktualisasi
Kartiniku diam di rumah atas nama aktualisasi
Kartinimu bukan kartiniku…
Kartinimu merusak sejarah mencari fatamorgana
Kartiniku meluruskan sejarah mencari kedamaian
Kartinimu menerjang meradang melawan lelaki
Kartiniku merangkul merayu mendekap lelaki
Kartinimu bukan kartiniku..
Kartinimu terlatih merasai kekurangan lelaki
Kartiniku terlatih merasai kelebihan lelaki
Kartinimu sabar mengasah lisannya mengutuki lelaki tangguh
agar menjadi minder menatap dirinya
Kartiniku sabar membelai tangannya di punggung lelaki rapuh
agar tetap bisa tegak menantang dunia
Kartinimu bukan kartiniku…
Kartinimu merubah dunia dengan nafsunya
Kartiniku merubah dunia dengan imannya
Kartinimu merubah cinta menjadi benci
Kartiniku merubah benci menjadi cinta
Menangis alam kini kartinimu menang dan digandrungi
Lupa engkau tanpa kartiniku engkau tak pernah ada
Karena kartiniku adalah ibumu dan ibuku…
(Satria Hadi Lubis)
Indah
dan penuh makna mulia ! Dan beberapa teman menyuruh saya membalasa
puisi tersebut, ya karena memang saya sering tiba-tiba muncul dan
membalas (sok) puitis bila teman-teman saya update status dengan
berpuisi hehehhe ..
Berikut puisi yang saya buat.
Mimpi diri menjadi kartinimu
Sungguh sempurna sosok kartinimu
Kuat hebat penuh kelembutan dan cinta
Iman menjadi pedoman hidupnya...
Tanpa melenggok dan pemerah bibir
Tanpa rokmini dan topeng palsu
Pesonanya tetap merona alami merekah..
Namun sosok kartinimu juga butuh pendamping tujuan
Lelaki taktakut arang wajib menemai langkah langkanya
Mendekap penuh tegar dan kehangatan hati
Memuliakan wanita kuat yg kadang rapuh dan lemah
Boleh sedikit ku memohon?
Ijinkan hamba menjadi kartinimu tuan
Berpeluh keringat demi turbulensi dunia akhirat
Menghapus fotamorgana dan hiburan semu yg hina
Dan tentunya kau wajib setia menemani langkah yg kadang terseok ini.....
-Hoka rahayu-
Yaaaak
sekelumit bait puisi tersebut mungkin kurang mewakili sosok kartini
sesungguhnya, tapi setidaknya itu sosok kartini yang saya harapkan :)
SELAMAT HARI KARTINI PARA WANITA HEBAT INDONESIA :))